Brando Mamana – Kisah Inspiratif Sang Tiger Karo

Beberapa saat yang lalu Bramono Lunardi telah melakukan wawancara dengan Brando Mamana sang Tiger Karo, yang kemudian di tuangkannya dalam tulisan berjudul Brando Mamana – the unlikely story of Tiger Karo, untuk situs MMA Lates dengan ini saya coba menterjemahkan secara bebas wawancara tersebut, karena menurut saya ini adalah kisah yang inspiratif. Semoga ini bisa menjadi inspirasi buat kita semua.

Brando Mamana – Kisah Inspiratif Sang Tiger Karo

Brando Mamana menjadi viral di bulan Mei lalu saat ia melepaskan spinning back kick KO melawan Adi Paryanto di One Pride Indonesia, menjatuhkan Paryanto  dalam 21 detik dan menjadi juara di kelas strawweight pada badan promosi tersebut.

Mamana menjelaskan "Saya hanya memikirkan bagaimana saya bisa menyelesaikan pertarungan secepat mungkin, dan melepaskan spinning back kick itu saat melihat dia tidak bergerak mundur terlalu jauh,"

"Setelah mendapat sabuk itu, saya diliputi kegembiraan dan semua kerja keras terbayar. Tentunya, ini bukan sesuatu yang bisa saya capai tanpa dukungan teman-teman saya. "

Sebagai seorang dari etnis Batak Karo di Indonesia, nama Tiger Karo adalah nama yang sesuai dengan semangat juang Mamana, karena jalannya menuju sabuk juara tidaklah mudah.

"Saya lahir dari keluarga yang berantakan. Saya tidak memiliki kesempatan untuk mengenal ayah saya, dan ibu meninggal saat saya remaja. Saya banyak berkelahi selama masa kecil saya, dan pada saat usia saya 8 tahun, paman mengenalkan saya dengan Tae Kwon Do, tapi itu tidak membuat saya keluar dari masalah. "

"(Akibat sering berkelahi), Saya dikeluarkan dari sekolah beberapa kali, saya tinggal di jalanan hampir setahun, sampai akhirnya saat saya di SMP, saya menemukan Sanda dan sangat menyukainya. Awalnya, saya mempelajarinya karena membantu saya bertahan dalam perkelahian dengan pukulan, tendangan, dan lemparan, namun kemudian, (Sanda) memberi saya sesuatu untuk fokus dan saya memutuskan untuk secara serius berkompetisi, yang membuat saya memenangkan kejuaraan provinsi di Sumatera Utara"

Namun ketika segala sesuatunya mulai membaik, ketidak cocokan dengan timnya menyebabkan dia dikeluarkan dari babak kualifikasi untuk Pekan Olah Raga Indonesia 2014. Insiden tersebut membuat dia tidak dapat mengikuti turnamen Sanda dan dia harus menghidupi dirinya dengan melatih orang dan bekerja sebagai seniman tato.

Kesempatan baru datang kembali ketika One Pride Pertama diadakan pada tahun 2016. Melihat banyak rekan sesama atlet Sanda yang berkompetisi di musim pertama mendorongnya untuk mengikuti audisi untuk musim kedua, di mana dia lulus dengan Grade B.

Pertarungan pertama Mamana kurang beruntung - kalah dengan guillotine choke pada ronde pertama oleh seorang petarung stand up Toriq Rayis. Hal ini membuatnya menyadari bahwa ia perlu melengkapi dirinya dengan ground game dan itu bisa didapat dari Pitbull Academy nya Fransino Tirta.

"Tepat setelah kekalahnya, Brando meminta dari kami sebuah price list (untuk berlatih), tapi hanya itu. Kami pikir dia hanya mau tahu saja, tapi kami salah"jelas Cia Fransino dari Pitbull Academy.

"Dua bulan kemudian, dia muncul di Academy. Ternyata dia menabung dan meminjam uang dari teman-temannya untuk terbang dari Medan ke Jakarta demi berlatih bersama kami selama 3 bulan. Sejauh ini, kami belum pernah melihat seseorang yang berlatih bersama kami dengan dengan tekad sekuat Brando. Saat itulah, kami tahu dia memiliki sesuatu yang berbeda dalam dirinya. "

Selanjutnya, Mamana mengikuti audisi musim ketiga, menurunkan beratnya satu kelas dan meningkatkan skornya menjadi A, hal ini membuatnya bisa bersaing dalam turnamen kelas strawweight di One Pride. Dengan kemampuannya yang lebih lengkap akhirnya, Mamana mencetak 2 kemenangan submission sebelum mencapai babak final, di mana ia melepaskan spinning back kick yang terkenal.

"Tujuan saya adalah bahwa kemenangan ini akan menjadi awal masa depan yang lebih baik bagi saya. Saya melihat seni bela diri sebagai cara untuk mengubah hidup saya menjadi lebih baik. Mimpiku adalah untuk akhirnya bertarung di panggung internasional dan mewakili Indonesia dan membuat Indonesia bangga. "



Diterjemahkan oleh: Mojo Jojo

Diterjemahkan secara bebas dari:
Brando Mamana – the unlikely story of Tiger Karo oleh Bramono Lunardi
Sumber: MMAlates.com

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Combat Sport

Seorang Ahli Pencak Silat Yang Terhempas Oleh MMA, Menyesuaikan Diri, Menjadi Lebih Kuat Dengan Kemampuan Beladirinya

Petarung MMA Wanita Dipaksa Foto Semi Telanjang Oleh Badan Promosinya